Lapas Karanganyar Fasilitasi Penandatanganan Pengajuan Grasi Dua Warga Binaan Terorisme

    Lapas Karanganyar Fasilitasi Penandatanganan Pengajuan Grasi Dua Warga Binaan Terorisme
    Lapas Karanganyar Fasilitasi Penandatanganan Pengajuan Grasi Dua Warga Binaan Terorisme

    NUSAKAMBANGAN - Pada hari ini Lapas Karanganyar memfasilitasi salah satu upaya pemenuhan hak bagi warga binaan yaitu permohonan pengajun Grasi. Sebanyak 2 (dua) orang Warga Binaan Tindak Pidana Terorisme melakukan penandatanganan surat pengajuan permohonan grasi Oleh Kejaksaan Agung dan Kejaksaan Cilacap, Rabu(28/09/2022).

    Secara harfiah grasi berarti pengampunan, secara terminlolgi Grasi diartikan sebagai pengampunan yang diberikan oleh kepala negara kepada seseorang yang telah dijatuhi pidana. Kekuasaan Presiden memberikan grasi ini adalah salah satu hak prerogatif (hak istimewa) yang dimiliki Presiden.

    “Tujuan pemberian grasi dalam bentuk pemberian remisi ini adalah untuk kepentingan para terpidana  sendiri, karena selama menjalani hukuman, terpidana menunjukan kelakuan yang baik. Kemudian disamping itu tujuannya adalah kepentingan negara, dimana para terpidana akan lebih cepat kembali ke lingkungan masyarakat. Hal ini sesuai dengan tujuan lembaga pemasyarakatan itu sendiri.” - Ungkap Perwakilan Kejasaan Cilacap. 

    “Saat ini 2 warga binaan Terorisme Lapas Karanganyar dengan Pidana Mati mengajukan permohonan grasi. Kami fasilitasi sebaik mungkin pengajuan ini.” - Lanjutnya. 

    Pemberian grasi bukan merupakan persoalan teknis yuridis peradilan dan tidak terkait dengan penilaian terhadap putusan hakim. Artinya, pemberian grasi hanya dimiliki seorang presiden dengan tetap memperhatikan pertimbangan Mahkamah Agung. 

    Dalam proses penandatanganan ini dilaksanakan sesuai dengan SOP dan Pendampingan Ketat. Turut haadir pula perwakilan sari Densus 88AT sebagai pengawal.

    “Kami siapkan warga binaannya, cek kelengkapan berkasnya dan kami juga lakukan koordinasi dengan pihak kejaksaan.” - Tutur Budi Prasetyo, Kasubsi Registrasi. 

    “Betul, 2 Napiter ini adalah terpidana Mati. Selayaknya yang diamanatkan dalam Undang-Undang, kami memenuhi permohonan grasi tersebut. Untuk teknisnya kami ikuti alur sesuai dengan peraturan yang berlaku.” - Tutup Budi.

    fasilitas tanda tangan terorisme warga binaan grasi
    YOWAN

    YOWAN

    Artikel Sebelumnya

    Lapas Karanganyar Nusakambangan Laksanakan...

    Artikel Berikutnya

    Litmas Lanjutan Pembimbing Kemasyarakatan...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Bukti Suksesnya Progam Deradikalisasi, Narapidana Teroris Lapas Besi Turut Berikan Suara Dalam Pesta Demokrasi
    Yakinkan Dapat Berjalan Dengan Lancar Dan Aman, Dandim 1710/Mimika Dampingi Wakapolda Papua  Pantau Langsung Pemungutan Suara Di TPS
    Pilkada Serentak, Puluhan Warga Binaan Lapas Besi Gunakan Hak Pilihnya
    Hidayat Kampai: Nepo Baby, Privilege yang Jadi Tumpuan Kebijakan Publik?
    Satgas Kizi TNI Konga XXXVII-J MINUSCA CAR Terima Penghargaan Environmental Penghargaan Penjagaan Lingkungan Terbaik

    Ikuti Kami